Minggu, 02 Januari 2011

Wikipedia Sebut GBK Sebagai Stadion Gelora Bung Porno!

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance, Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com



Jakarta - Situs ensiklopedia online Wikipedia melakukan kesalahan penyebutan nama kala menjelaskan mengenai stadion Gelora Bung Karno (GBK). Bayangkan saja, stadion kebanggaan Indonesia itu tertulis sebagai Stadion Gelora Bung Porno!

Tak percaya? Silakan Anda mengecek ke situs Wikipedia sembari mencari info tentang Gelora Bung Karno. Kejanggalan informasi ini sendiri disampaikan salah satu pembaca detikINET yang awalnya sekadar iseng-iseng ke Wikipedia.

"Gelora Bung Karno Stadium, officially Gelora Bung Karno Main Stadium (Stadion Utama Gelora Bung Karno, formerly Gelora Senayan Main Stadium and Stadion Gelora Bung Porno) is a multi-use stadium in Senayan, Central Jakarta, Indonesia. It is named after Sukarno, Indonesia's first President.[1] It is mostly used for football matches," demikian keterangan yang tertulis di Wikipedia ketika coba dikonfirmasi detikINET, Senin (3/1/2011) sekitar pukul 9.40 WIB.

Dalam situsnya, Wikipedia dikatakan sebagai proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan yang bebas dan terbuka, yang dijalankan oleh Wikimedia Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat.

Nama Wikipedia berasal dari gabungan kata wiki dan encyclopedia. Wikipedia dirilis pada tahun 2001 oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger yang bertujuan untuk mengumpulkan seluruh ilmu pengetahuan manusia.

Setiap orang dapat memberikan kontribusi di Wikipedia. Pengunjung di Wikipedia yang terdaftar dapat mengubah artikel, dan banyak yang melakukannya. Nah, di sinilah masalah bermula, mudahnya orang lain untuk mengubah artikel kadang membuat artikel di Wikipedia kebablasan atau malah menjadi sarana untuk usil.

Hal ini pun diakui langsung oleh sang perintis Wikipedia. "Karena Wikipedia adalah proyek radikal yang bebas dan terbuka, ia menarik unsur anarkis," kata Larry Sanger kepada Wired News. "Untungnya, banyak dari kita yang berkeinginan untuk bertahan terhadap perusakan dan menyingkirkannya dengan segera," tukasnya.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar