Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ANDA tengah melakukan diet ketat? Namun tidak juga berhasil menurunkan berat badan? Faktor gen mungkin menjadi jawabannya.
Penelitian menunjukkan, kesuksesan menurunkan berat badan dipengaruhi oleh DNA Anda. Beberapa perempuan secara genetik diprogram lebih baik dalam mencerna diet tinggi lemak. Sedang beberapa orang lainnya sukses menurunkan berat badan jika mereka mengurangi lemak dan menambah asupan karbohidrat.
Hasil tersebut dibuktikan peneliti dari Oxford University dan Medical Research Council, bahwa hampir tidak mungkin untuk menurunkan berat badan dengan kehadiran gen yang tidak biasa.
Dalam studi tersebut, para ilmuwan disuntik salinan tambahan FTO (obesitas gen) ke dalam DNA tikus. Persembahan mereka benar-benar sehat secara fisik, tetapi berbeda dari rekan-rekan mereka dengan nafsu makan meningkat dan terlihat berlebihan menambah berat badan.
"Karya ini membuat kami yakin bahwa FTO adalah gen penting yang memberikan kontribusi untuk obesitas. Terlalu banyak kegiatan gen ini dapat mengakibatkan berat badan bertambah ketika si empunya makan berlebihan," kata Prof Frances Ashcroft, pemimpin penelitian, yang dikutip dari Genius Beauty, Rabu (29/12/2010).
Tidak hanya berlaku pada tikus, tetapi 14 persen dari orang Inggris membawa dua salinan rusak FTO, yang meningkatkan risiko obesitas sebesar 70 persen, dan diabetes sebesar 50 persen.
Sumber
Penelitian menunjukkan, kesuksesan menurunkan berat badan dipengaruhi oleh DNA Anda. Beberapa perempuan secara genetik diprogram lebih baik dalam mencerna diet tinggi lemak. Sedang beberapa orang lainnya sukses menurunkan berat badan jika mereka mengurangi lemak dan menambah asupan karbohidrat.
Hasil tersebut dibuktikan peneliti dari Oxford University dan Medical Research Council, bahwa hampir tidak mungkin untuk menurunkan berat badan dengan kehadiran gen yang tidak biasa.
Dalam studi tersebut, para ilmuwan disuntik salinan tambahan FTO (obesitas gen) ke dalam DNA tikus. Persembahan mereka benar-benar sehat secara fisik, tetapi berbeda dari rekan-rekan mereka dengan nafsu makan meningkat dan terlihat berlebihan menambah berat badan.
"Karya ini membuat kami yakin bahwa FTO adalah gen penting yang memberikan kontribusi untuk obesitas. Terlalu banyak kegiatan gen ini dapat mengakibatkan berat badan bertambah ketika si empunya makan berlebihan," kata Prof Frances Ashcroft, pemimpin penelitian, yang dikutip dari Genius Beauty, Rabu (29/12/2010).
Tidak hanya berlaku pada tikus, tetapi 14 persen dari orang Inggris membawa dua salinan rusak FTO, yang meningkatkan risiko obesitas sebesar 70 persen, dan diabetes sebesar 50 persen.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar